Hari ini sebuah amanah baru kuemban dalam genggamanku,
meskipun tidak seperti yang aku perkirakan sebelumnya, maka aku ingin tetap
berbaik sangka pada Allah yang sudah mengaruniaiku rejeki ini, dan aku yakin
(Ya Allah kuatkanlah keyakinanku ini)
bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi hambaNya meskipun
hambaNya belum mengetahui hal itu sekarang.
Kemarin ketika merenungkan pekerjaanku, waktu yang
kuhabiskan, dan amal saleh yang kulakukan, aku tercenung memikirkan betapa
banyak waktuku tersia –sia jika aku melakukan pekerjaan yang tidak mencari
ridhaNya. Bayangnkan, aku berada di kantor selama 5-6 jam sehari dan berapa
banyak dari waktuku itu tersia tanpa melakukan amal shaleh untukNya? Tapi hal
yang paling kutakutkan adalah waktuku di kantor habis untuk melakukan sesuatu
yang tidak diridhoiNya, padahal berapakah waktu yang tersisa untukku Ya Allah?
Aku selalu takut akan amanah memegang uang dan kekuasaan,
karena aku tahu tiga hal yang memabukkan manusia adalah harta, tahta, dan
wanita. Wanita dalam hal aku sebagai seorang perempuan mungkin bisa kuganti
dengan godaan cinta. Aku takut ketika gerbang kekuasaan dan harta itu terbuka,
aku tidak bisa lari darinya atau pekerjaanku tergadaikan di situ, sungguh, aku
tak mau, lindungilah aku Ya Allah dari berhadapan dengan situasi seperti itu.
Aku ingin semua yang dimakan aku dan keluargaku tetaplah halal dan berkah.
Semakin kurenungkan, semakin mantaplah aku bahwa apa yang
kuinginkan dalam pekerjaan bukanlah kekuasaannya (meskipun kuakui, ya, itu
menggoda), bukan juga harta nya (insyaAllah harta yang kudapat selama ini bisa
mencukupi dan terpenting adalah berkahnya) taoi aku ingin bekerja dimana bisa
menjadi tabungan amal shalehku di akhirat kelak, aku ingin membagi ilmu
pengetahuan sebanyak banyaknya, aku ingin mempersiapkan amalan shaleh yang bisa
terus mengalir di kuburku kelak. Aku ingin mencapai kepuasan dalam memperdalam
ilmu sebanyak banyaknya dan membagi ilmuku seluas mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar